Senin, 07 Februari 2011

Kampung karangan, Mungkinkah Kyai syufu' Itu Adalah Syeih Muhammad Arsyad Al Banjari?

     Sesuatu yang sangat menarik dalam penelusuran silsilah keluarga yang hilang. kehidupan manusia memang sangat sulit ditebak, seperti apa corak hidup mereka terutama mereka para ulama itu. semakin dicari semakin menghilang, samar-samar dan bikin diri jadi penasaran. Tersebutlah kisah beberapa tokoh yang dikenali oleh masyarakat Desa Karangan Mempawah Hulu. Mereka adalah pejuang yang tangguh melawan belanda, mereka juga adalah kaum bangsawan, dan mereka juga adalah ulama mufti dimekkah. namun bila dijejaki nama-nama mereka dideretan ulama melayu nusantara, maka mereka menghilang bagai ditelan bumi. begitu pandainya kepribadian mereka bersembunyi dibalik nama-nama baru itu.padahal masyarakat desaa karangan yang juga merupakan keturunan mereka, hanya mengetahui asal usul mereka itu, mereka adalah juriat kerajaan Luwu sulawesi yang pecah diterjang amukan penjajah, kemudian ada juga yang  berasal dari Brunai Darussalam dan bahkan merupakan salah satu raja sebelum kerajaan Brunai ditaklukan penjajah. dan ada juga yang pernah menjadi mufti dimekkah sejaman bahkansama-sama berguru dengan Syeih Khatib Ahmad Sambas dimekkah. dan lain sebagainya.
     Cerita tentang mereka kini hilang begitu saja, tanpa ada satu orangpun diantara peneliti ulama nusantara yang mengenal mereka kecuali hanya menyebut-nyebut ceritanya saja. Ada beberapa orang saja juriat mereka yang dikenali oleh peneliti itu. seperti Syeih Syihabuddin Al Pontiani/Al Banjari yang mempunyai anak yang bernama Syeih Usman Syihabuddin Al Pentiani/Al Banjari. padahal ibu dari Syeih Syihabuddin yang dikenal sebagai Tuan Baiduri atau Tan Baiduri, dimakamkan dikampung Karangan itu bersama ayah dan juga saudaranya..
     Bukankah Suami dari Tuan Baiduri atau Tan Baiduri itu adalah Syeih Muhammad Arsyad Al Banjari, yang merupakan penyebar agama yang sangat terkenal di Kalimantan Barat. apakah tidak ada yang mengenal bagaimana beliau menyembunyikan identitas dirinya terhadap ancaman penjajah Belanda?...sedikit sekali yang memikirkan hal itu. sementara didalam catatan Wan Muhammad Saghir (alm) bahwa syeh Muhammad Arsyad Albanjari Tidakpun mengaku dirinya seorang sayyid melainkan beliau mengaku berdarah bugis. Lalu siapakah Kyai Syufu' itu, yang dalam bahasa bugis asli disebut si ufe' ?...Dia adalah Suami dari Tan Baiduri yang dimakamkan di kampung Karangan itu yang mempunyai putra bernama syeih Syihabuddin Al Pontiani. Apakah beliau Adalah Syeih Muhammad Arsyad Al Banjari ?.Allahu'alam.
     Sedikit keterangan tentang kampung karangan. Bahwa kampung ini adalah suatu tempat bersembunyi yang sangat aman bagi para pejuang-pejuang yang sedang diburu oleh komplotan penjajah. mereka adalah para kaum bangsawan dan ulama yang bersasal dari Malaisia, Brunai, Sulawesi dan sebagainya. Mereka menjadikan Kampung karangan sebagai tempat untuk pelarian. Asal nama kampung ini juga adalah barasal dari kata kurungan. Yaitu suatu tempat yang dikurung oleh parit-parit/ kubu untuk bertempur. Kubu-kubu ini dibuat hanyalah sebagai persiapan kalau-kalau komplotan penjajah tiba-tiba datang menyerang, padahal hal itu belum pernah terjadi. Dari kata kurungan inilah yang kemudian menjadi nama kampung yaitu Karangan.
     Dilokasi Kurungan itulah Tan Baiduri, kakaknya H.Yunus dan ayahnya Tan Kafi dimakamkan. Pada mulanya kuburan disana cuma sedikit. namun lama kelamaan menjadi semakin banyak. hal ini bukan dikarenakan masyarakat kampung karangan banyak yang dimakamkan disana, melainkan kubur-kubur itu datang secara sendirinya. Apakah suatu hal yang aneh, aneh sekali tetapi tidak aneh bagi masyarakat disana. sebab Maqam Panembahan Adiwijaya Kesuma juga demikian kejadiannya. Beliau dimakamkan di mempawah sebelah hilir, akan tetapi kuburnya pindah secara ghaib di karangan ini. Beliau itu sangat dikenal denga prinsipnya yang anti penjajah. sehingga bersumpah tidak mau dimakamkan ditempat yang pernah diinjak oleh penjajah. Dan karangan inilah tempat mereka bersembunyi yang aman.
     Sebelumnya saya tidak begitu faham dengan cerita semua ini, kami menganggap semua ini hanyalah bagian dari sejarah yang tidak perlu di besar-besarkan. kami menyimpan cerita ini didalam dada saja. meskipun kami tau ada kekerabatan dekat antara orang-orang Karangan dengan Malaisia, Brunai Darussalam, Fatani dan Mekkah. Namun atas desakan Neneknda Syekh Kalsum Ahmad Bujan Al Pentiani yang berada dimekah. Akhirnya cerita yang sudah terpendam ini diungkit kembali.
     Syekhah Kalsum Ahmad Bujan Al Pentiani adalah anak dari Syeih Ahmad Bujan Bin Kyai Safi'i Bin Kyai Syufu' (istrinya adalah Tan Baiduri berasal dari Brunai Darussalam). Syeih Ahmad Bujan berkahwin dengan Syeihah Jubaidah Binti Syeih Usman Bin Syihabuddin Bin Kyai Syufu'. Mereka masihlah bersaudaraan. Saya tinggal Bersama Syeih Kalsum Ahmad Bujan selama tiga tahun. Adapun kedatangannya kekampung karangan adalah untuk menjenguk keluarga yang sudah lama terpisah. Beliau lahir dimekkah, ayahnya lahir disarawak, ibunya lahir dimekkah. beliaulah yang meminta saya untuk meneliti dan menyusun silsilah keturunan dengan harapan, anak cucu nanti tidak lagi berputusan hubungan. Acara mencari keluarga diindonesia adalah merupakan amanah dari ibundanya Syehah Zubaidah binti Syeh Usman Syihabuddin, yang akhhirnya kita semua bertemu dengan mesranya.
     Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan silsilah keturunan, berikut sejarah perjalanan hidup keeturunan selama enam tahun. sebagai sumber informasinya adalah apa yang tertulis didalam kitab-kitab warisan yang bertuliskan hurup arab melayu, juga cerita-cerita sesepuh kampung. dan riwayat keturunan dari Syehah Kalsum sendiri. Kemudian saya mencoba meneliti tentang mereka-mereka melalui sumber internet terutama yang ditulis oleh Datuk Wan Muhammad Saghir (alm). Tulisan beliau sangat membantu dalam penyusunan saya yang saya beri judul "Menyelusuri jejak keluarga yang hilang". Akan tetapi ada sedikit kejanggalan yaitu pada nama ayah Syeih Syihabuddin. didalam riwayat kami bahwa Syeih Syihabuddin  berayahkan Kyai Sufu' (istrinya bernama Tan Baiduri yang dimakamkan dikampong Karangan). sementara dicatatan Wan Muhammad Saghir bahwa Syeih Syihabuddin adalah putra Syeih Muhammad Arsyad Al Banjari (Beristrikan Tuan Baiduri yang dimakamkan dikampung Karangan). Lalu siapa Kyai Sufu'? mungkinkah beliau adalah Syeih Muhammad Arsyad Al Bajari?...Allahu'alam. semua bukan hal yang penting. yang jelas kami dapat menemukan asal usul keturunan kami.







    







   

Tidak ada komentar: