Jumat, 12 Agustus 2011

BAHAN KHUTBAH JUM'AT NUZUL QUR'AN OLEH : ABDUL JABBAR HABIB BASUNI MEKKAH





NUZUL QUR'AN

OLEH :  ABDUL JABBAR HABIB BASUNI MEKKAH

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته


Khutbah pertama
بســـــــم اللــه الرحمـــن الرحيـــــــــــم

السلا م عليكم ورحمةالله وبركا ته
انّ الحمدلله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذبالله من شرورأنفسنا ومن سيّـأت أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له،
ومن يضلل فلا هادي له
أشهد أن لااله الا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, اللهم صلى على محمد وعلى هلى محمد كما صليت على ابراهيم وعلى الى ابراهيم وبارك على محمد وعلى الى محمد كماباركت على ابراهيم وعلى الى ابراهيم فى العالمين انك حميدمجيد
ياايها الذين امنوااتقواالله حق تقاته ولا تموتنّ الا وأنتم مسلمون
ياايهاالناس اتقواربكم الذي خلقكم من نفس واحده وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيراونساء واتقواالله الذي تساءلون به والأرحام ان الله كان عليكم رقيبا
ياايهاالذين أمنواتقواالله وقولواقولاسديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفرلكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فازفوزاعظيما
أما بعد : فان اصدق الحديث كتاب الله وخيرالهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم
وشرّالأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلا لة في النار.

بســـــــم اللــه الرحمـــن الرحيـــــــــــم

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ لَيْلَةُ الْقَدْر
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya
Semoga Allah SWT membimbing hati dan lisan hamba yang dho'if ini kepada perkataan yang benar, dan mengampunkan hamba bila tersalah dalam hati dan dalam ucapan, dan memberikan kepada kita semua nikmat kefahaman agama sehingga kita dapat mengenal yang sebenar-benar petunjuk untuk dita'ati.aamiin

Kaum muslimin sidang jum'at yang saya muliakan semoga mendapat rahmat Allah swt amin
Puji syukur kepada Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua menurut qadar yang telah ditentukan-Nya. Puji syukur kita meliputi segala pujian yang ada, baik puji hamba kepada Tuhannya, puji kita sesame hamba, puji Allah trhadap hamba-Nya dan puji Allah terhadap diri-Nya sendiri. Alhamdulillahirobbil'alamiin.
            Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Akhir zaman, penghulu sekalian Nabi, Muhammad saw. pembawa suluh api, penerang hati yang gelap, kepada cahaya yang terang yaitu cahaya keimanan yang sebenarnya. Benar Allah telah mengutus beliau, dan menjadikan beliau sebagai media menyampaikan Firman atau petunjuk berupa pedoman hidup bagi kita yaitu Al qur'an. Tdk hanya itu, sungguh Rasulullah juga memiliki akhlaq sebagaimana apa yang ia bawa yaitu wahyu kebenaran. Dan mudahlah bagi kita menteladani, mensifati, mencontoh, mengambil ibrah, dsb dari keberadaan Rasulullah saw. Sebab beliaulah suri tauladan yang sempurna sebagai pedoman dalam usaha mencapai keselamatan baik didunia maupun diakhirat. Allahumma sholli'ala muhammad wa'ala ali muhammad kama shollaita'ala ibrohiim, wa'a'ala ali ibrohiim. Fil'alamiinainnaka hamiidummajiid.
Sidang jum'ah rahimakumullah
            Judul khutbah kali ini adalah malam lailatul qadar
Bermula dari kebingungan yang melanda hati seorang hamba yang terbina kesuciannya yaitu Muhammad, yang menyaksikan betapa rusaknya akhlaq kaumnya yaitu kaum qurays mekkah, yang sudah terlalu jauh tenggelam dalam bid'ah, merubah-rubah ajaran ibrahim yang lurus. Akhlaq mereka itu yang kita kenal dengan akhlaq jahiliyah, dan zamannya kita sebut zaman jahiliah. Mereka orang-orang qurays telah jauh mempersekutukan Tuhan yang sebenarnya, mereka menyembah Allah melalui perantara latta dan al uzza (berhala), mereka berqurban dengan nama-nama itu, dan mereka menghalalkan darah saudara mereka sendiri, mereka telah membunuh anak-anak perempuan mereka karena takut miskin, mereka telah menghalalkan mendatangi kaum wanita-wanita untuk ditiduri sesuka hati tanpa ikatan yang sah, mereka bertawaf mengelilingi ka'bah dengan bertepuk-tepuk tangan, bernyanyi dan bersiul serta ada diantara mereka tanpa mengenakan busana sedikitpun. Sungguh akhlaq yang demikian tdk sedikitpun mengena dihati dan di aqal fikiran Muhammad padahal saat itu beliau Muhammad adalah kaum mereka juga.
            Kebingungan yang sangat dalam melanda hati dan fikiran beliau, sehingga beliau memutuskan untuk menyendiri, mencari petunjuk. Beliau menyendiri dirumah, ditempat-tempat yang sepi memikirkan keadaan yang sedemikian itu yang sama sekali tidak diterima oleh aqal sehat beliau sambil berdiri, berjalan, duduk dan berbaring, keadaan beliau sangat gundah, oleh sebab itu Allah mengilhamkan didalam hatinya untuk memilih suatu tempat yang sepi dan jauh dari kaumnya dan tempat itu adalah Gua Hiro. Sebuah gua yang teletak di dekat perbatasan mekkah yang berada di puncak bukit yang paling tinggi dimekkah.

Saudara seiman seaqidah yang saya muliakan
            Selama tiga tahun lamanya. Muhammad sering menyendiri digua itu bermunajat, memikirkan(tafaqqur) kebenaran, dan kemudian pada tahun terakhir jatuh pada bulan romadhan (musim panas), beliau berada di gua selama 17 hari dalam bulan itu maka turunlah cahaya kebenaran dari Allah berupa petunjuk yang dinanti-nantikannya. Yaitu diturunkannya Wahyu berupa Firman Allah yang pertama yang disampaikan melalui malaikat jibril as, dan  Itulah malam kemuliaan, malam yang penuh berkah yang kita kenal dengan sebutan malam Lailatul qadr.
بســـــــم اللــه الرحمـــن الرحيـــــــــــم

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ (Sesungguhnya Kami telah menurunkannya) yaitu menurunkan Alquran seluruhnya secara sekali turun dari lohmahfuz hingga ke langit yang paling bawah
      Isinya adalah lima ayat yang meliputi keseluruhan isi firman dan petunjuk kepada manusia. Iqro'Bismirobbikalladzi kholaq,iqro' warobbukal akram, alladzi 'allamabil kalam, 'allamal insanama lam ya'lam.
      Iqro' artinya bacalah....!!! perintah ini tegas sehingga diulang tiga kali dalam satu malam itu sementara Dia muhammad itu orang yang buta tulis baca, dia tdk tahu apa yang harus ia baca, maka dijelaskan ianya dengan kalimat Iqro' bismirobbikalladzi kholaq...! bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dengan demikian fahamlah Muhammad dengan apa yang diperintahkan, bahwa beliau harus membaca apa yang telah diciptakan Allah SWT, termasuk diciptakan-Nya kaum qurays yang berakhlaq jahil sebagaimana yang difikirkannya. Kemudian Rasulullah saw juga tdk mampu membacanya dan darimana harus memperbaiki akhlaq kaumnya itu, maka turun lagi ayat Kholaqol insanamin 'alaq, Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Adalah perintah agar Rasulullah membaca dirinya sendiri (mengenal diri) dari apa ia diciptakan, dengan demikian mampulah ianya mengenali orang lain dengan taqdir-taqdir yang sudah ditentukan. Iqro' warobbukal akram, bacalah dan tuhanmulah yang maha Mulia,alladzi 'allamabilqolam, yang mengajarkan manusia dengan petunjuk sehingga hilanglah kekhawatiran dalam diri Rasulullah karena Allah akan senantiasa memberikan petunjuk padanya, yaitu Al qur'an yang diturunkan berangsur-angsur sesuati dengan keadaan (sebab-sebab turunnya), 'allamal insanama lam ya'lam, yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tdk diketahuinya. Tdk ada yang menghalangi akan petunjuk Allah itu atas orang orang yang yaqin atas kemuliaan Allah yang menciptakan segala sesuatu, meliputi pengetahuan tentang sesuatu yang sudah terjadi maupun yang sebelum terjadi, sebab Allah yang mengajarkan kepada Manusia tentang apa yang tdk diketahuinya. Walladjinajahadu fina lanahdiyannahum subulana. Maka lengkaplah firman Allah yang diturunkan pada suatu malam itu yaitu lima ayat surat al 'alaq.pada malam kemuliaan malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
- فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (pada malam kemuliaan) yaitu malam Lailatulkadar, malam yang penuh dengan kemuliaan dan kebesaran.
وَمَا أَدْرَاكَ(Dan tahukah kamu) Hai Muhammad - مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ(apakah malam kemuliaan itu?) ungkapan ini sebagai pernyataan takjub atas keagungan yang terdapat pada Lailatulkadar.

 لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ (Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan) yang tidak ada malam lailatulkadarnya; beramal saleh pada malam itu pahalanya jauh lebih besar dan lebih baik daripada beramal saleh yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak mengandung malam lailatulkadar.

  تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ (Turunlah malaikat-malaikat) bentuk asal dari lafal Tanazzalu adalah Tatanazzalu, kemudian salah satu huruf Ta-nya dibuang, sehingga jadilah Tanazzalu - وَالرُّوحُ (dan Ar-Ruh) yakni malaikat Jibril - فِيهَا(di malam itu) artinya pada malam kemuliaan/lailatulkadar itu - بِإِذْنِ رَبِّهِم(dengan izin Rabbnya) dengan perintah dari-Nya - مِّن كُلِّ أَمْرٍ (untuk mengatur segala urusan) atau untuk menjalankan ketetapan Allah buat tahun itu hingga tahun berikutnya, hal ini terjadi pada malam kemuliaan itu. Huruf Min di sini bermakna Sababiyah atau sama artinya dengan huruf Ba; yakni mereka turun dengan seizin Rabbnya dengan membawa segala urusan yang telah menjadi ketetapan-Nya untuk tahun itu hingga tahun berikutnya.

  سَلَامٌ هِيَ(Malam itu penuh dengan kesejahteraan) lafal ayat ini sebagai Khabar Muqaddam atau Khabar yang didahulukan, sedangkan Mubtadanya ialah - حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (sampai terbit fajar) dapat dibaca Mathla’al Fajri dan Mathla’il Fajri, artinya hingga waktu fajar. Malam itu dinamakan sebagai malam yang penuh dengan kesejahteraan, karena para malaikat banyak mengucapkan salam, yaitu setiap kali melewati seorang mukmin baik laki-laki maupun perempuan mereka selalu mengucapkan salam kepadanya.
Demikian Wahyu(petunjuk) yang diTurunkan Oleh Allah pada malam kemuliaan itu, yang berisikan pedoman pengetahuan terdahulu maupun setelahnya bagi Rasulullah, sehingga beliau mampu memperbaiki akhlaq kaumnya yang jahil menjadi akhlaq islam(yang selamat), tdk hanya itu, cahaya kebenaran yang terpancar dari diri beliau sejak malam itu (malam lailatul qadr) memancar menjadi rahmat bagi sekalian alam termasuklah kita semua. Allahummasholli'ala Muhammad

Saudara-saudara majelis jum'at yang diberkahi
Sungguh Bulan romadhan ini bulan yang penuh berkah, penuh dengan rahmah, penuh dengan maghfirah, dikarenakan pada bulan itu Allah menurunkan Alqur'an sebagai petunjuk bagi kita tentunya bagi barangsiapa yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah pada Bulan itu. Sebagaimana dikatakan barangsiapa yang berpuasa dibulan romadhan dengan keimanan dan keikhlasan maka diampunkan Allah dosa-dosanya sebagaimana bayi yang baru lahir.
Sekarang tinggallah bagaimana kita menyikapi segala kebaikan yang telah ditetapkan Allah pada bulan itu, marilah kita mengkaji diri kita, sudah benarkah ibadah puasa yang kita jalankan, sudah benarkah..?
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد
Mutiara Nasehat
sungguh bula romadhon itu adalah masa dimana kita diwajibkan berpuasa, mendidik nafsu dengan berbagai pelajaran. pelajaran yang baik bagi nafsu adalah lapar, dan kelelahan. maka ajari nafsu kita dengan lapar disiang hari dan lelah dimalam hari, benar-benar dia tdk bisa lari dari dua masa itu.orang yang sedang berpuasa secara alamiyah energinya akan menurun, maka dengan menurunnya enenrgi nafsu maka akan memberikan kesempatan buat menerima energi baru. masukan enenrgi baru yang positif. yaitu mengisi energi bathin sehingga ianya hidup.segala panca indera lahir dilemahkan diganti dengan energi bathin yang kuat. pada suatu saat dia akan menjadi penguasa didalam jiwa dan terpancarlah sinar jiwa yang sebebanarnya dari dalam diri.saat itu adalah saat yang lebih baik dari seribu bulan.
maka sepuluh malam terakhir itu kita dapati diri kita benar-benar lemah,..dan tunggulah saat saat itu, dimana cahaya dirimu terpancar.segalanya tunduk sujud padamu sebagaimana perintah Allah agar para malaikat bersujud kepada adam. empat malaikat akan mengiringimu, sementara iblis sudah musnah terbakar api kebencina sendiri, terbelenggu karena tiada lahan berniaga dan berladang didalam hatimu,sentuhan sir pada sepertiga malam, akan menghantarmu menduduki arsy yang indah.duduk diatas kursi yang megah berupa alam kesejatian rasa meliputi segala roh yang mengitari diri. roh kesempurnaan diri, yang terpancar dari diri, dia akan berjumpa segala yang suci dengan yang suci, menghadap yang maha suci.sementara pandangan mata kasar manusia menyaksikan saat itu. bahwa kita tdk lain hanyalah setumpukan kain busuk yang teronggok dilantai.
setelah saat itu. bila keadaan nafsu yang lemah itu tdk berubah, maka bicaralah pada apa saja, maka semua akan berbicara padamu. misal bertanyalah kepada pohon kayu tentang sesuatu, maka dia akan menjawab pertanyaanmu namun dalam bahasa yang lain yang hanya dirimu yang mengetahui perkataannya. cirinya yaitu bagai dua orang yang sedang berbicara dalam hatimu yang semirip dengan perkataan hatimu sendiri.....mansaumaromadh​ona imanan wahtisaban ghuifirolahu mataqoddamats minjzambih
mengapa demikian...demikianlah yang terjadi pada diri Rasul kita Muhammad saw, yang energi elektromagnetik yang ada didalam dirinya menjadi kuat dikarenakan bagian syetan yang ada dihatinya dibersihkan, dan semua alam tunduk padanya.pembersihan kali kedua yaitu saat dia berada digua hiro, dimalam 17 romadhan, yang ada hanya dirinya, dan malaikat jibril yang membawa wahyu.dan kali ketiga pembersihan dirinya yaitu ketika ia hendak mi'raz kesidhratul muntaha, yang ada hanya dirinya dan Tuhannya.sungguh Rasulullah melawan hawa nafsunya setiap saat, dengan puasa wisal. sedangkan kita cukup dengan Romadhan, dan mencapai pembersihan hati sebagaimana pembersihan hati yang dilakukan terhadap Rasulullah ketika dia berumur lima tahun.ma taqoddamat minzambih.
Jemaah Jum'at Yang dirahmati Allah, biasanya saat bulan romadon senjata nafsu itu adalah dendam, yaitu dendam kepada apa yang kita usahakan menahannya.bila hal itu muncul...mulailah pelajaran baru..katakan pada nafsu...Hai nafsu dengan ajakanmu ini aku menjadi mengetahui tentang dirimu,kau mengajak aku makan yang banyak nanti sewaktu berbuka, ya..aku akan kasi kamu makan yang sedikit, kau mengajak aku minum yang banyak maka kau akan kuberi minum segelas saja diwaktu berbuka, walaupun kau katakan aku akan lemah, memang sebenarnya aku akan buat kamu lemah hingga kau tunduk".....demikianlah perkataan yang sering kita dapatkan didalam kitab-kitab tentang seorang waliullah yang berbicara pada syetan atau nafsu. sebenarnya dia bicara kepada diri mereka sendiri dengan kalimat dua perkataan hati serupa tapi tak sama.

Rasulullah saw. ditanya, "Wahai Rasulullah, apakah malam itu malam Lailatul Qadar?"Rasulullah saw. menjawab, "Bukan, tetapi selayaknya seorang pekerja itu diberi upahnya apabila telah menyelesaikan pekerjaannya." (Hr. Ahmad)
Dan ini kesempurnaan sifat yang ada pada kita, kendalikanlah ianya sehingga kita menjadi seperti apa yang kita inginkan, bacalah dan kendalikanlah setiap dia hadir.

Demikianlah khutbah yang singkat ini saya sampaikan, semoga Allah merahmati kita semua amin.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين

Selasa, 09 Agustus 2011

MATERI BAHASAN KITAB MINHAJUL ABIDIN (IMAM AL GHAZALI)



Pendahuluan
BAB I : Tahapan Pertama: ILMU DAN MAKRIFAT
         
            - Menuntut Ilmu adalah Wajib
BAB II : Tahapan Kedua: T O B A T
            
            - Makna Tobat Nashuha dan Batasannya
            - Tiga Prasyarat Tobat
            - Menjauhkan Diri dari Dosa
            - Tobat dan Mengulang Dosa
BAB  III : Tahapan Ketiga: GODAAN-GODAAN
          
            A. Ragam Godaan terhadap Manusia
               
                a. Godaan Pertama: Dunia
                b. Godaan Kedua: Manusia
                c. Godaan Ketiga:Setan
                d. Godaan Keempat: Hawa Nafsu
            B. Takwa: Senjata Melawan Godaan Setan dan Nafsu
                a. Manfaat takwa
                b. Makna takwa
                c. Anggota tubuh yang harus dilindungi dari dosa
            C. Cara Mengatasi Berbagai Godaan
     BAB  IV : Tahapan Keempat: KENDALA-KENDALA DI JALAN IBADAH
           
             A. Rezeki dan Tuntutan Nafsu
             B. Ragu dan Khawatir
             C. Qadha' Allah
             D. Musibah dan Kesulitan Hidup
    BAB  V :  Tahapan Kelima: DORONGAN DAN MOTIVASI
             A. Rasa Takut (Khauf) dan Harapan (Raja')
             B. Rasa Takut dan Harapan: Jalan Tengah yang
                 Menyelamatkan
            
     BAB VI : Tahapan Keenam: MENGHINDARI FAKTOR-FAKTOR
                   PERUSAK IBADAH
             A. Riya' dan 'Ujub: Faktor Utama Perusak Ibadah
             B. Mengobati Riya' dan 'Ujub
             C. Meremehkan Khusyu' dan Istiqamah
     BAB  VII : Tahapan Ketujuh : PUJIAN DAN SYUKUR
           
             A. Makna Pujian dan Syukur
             B. Nilai Sebuah Pemberian
             C. Cermin Kebutuhan Hamba yang Lemah
             D. Empat Puluh Kemuliaan di Dunia dan Akhirat
             E. Penutup

RAHASIA ILMU DALAM SIFAT BAB II ILMU LADUNI



2.        RUKUK

Ruku’ adalah perbuatan didalam sholat setelah rukun membaca suratul fatihah. Pujinya adalah “Maha Suci Allah Yang Maha Agung”. Adapun secara Hakikat, Ruku’ itu merupakan telinga daripada sholat,  secara syari’at bahwa hamba memuji dan Tuhan mendengar Pujian hamba. Maka kajilah bacaan-bacaannya niscaya akan lebih mudah memahaminya.
          
           Rukuk artinya tunduk. Menurut tafsir departemen agama bahwa rukuk itu adalah tunduk kepada perintah Allah, adapun perintah ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ yaitu sholat berjamaah. Perhatikan ayat Al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 43, yang  berbunyi “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’”.Lihat pula ayat lain diantaranya surat 2/115,surat 3/43,surat 9/112,surat 22/26,surat48/29,surat77/48,  yang dengan demikian dapat memperjelas makna ruku’ yang sebenarnya. Didalam sholat ruku’ yaitu merupakan gerakan dalam solat dengan posisi membungkuk, tangan diletakkan diatas kedua lutut, sehingga posisi pantat dan kepala sejajar. Sesungguhnya itu merupakan isyarat bahwa kitra mesti bekerja keras didalam dunia dengan hati selalu mengingat Allah swt dan tidak berpecah belah. Seperti dalam surat 48 ayat 29, kekuatan islam adalah kepada kecintaannya terhadap sesama, dan itu modal utama kemenangan umat islam. Kesempurnaan sholat yaitu terutama kepada ruku’ yaitu pada hasilnya, yaitu seseorang itu mencintai sesama dan tidak ada yang dapat disombongkan karena kepala dan pantat sama tingginya, sedangkan penglihatan hanya kepada kematian dengan isyarat mata menghadap kebumi tempat kita akan dikubur, sehingga puji-pujiannya hanya kepada Allah yang maha agung tempat bergantung segala yang agung, dan yakin Allah itu maha mendengar siapa saja yang memujinya. Kesimpulannya bahwa kita diperintahkan untuk menyembah kepada Allah saja Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang sebagaimana hakekat membaca suratulfatihah, jalannya adalah dengan berzakat yaitu menjauhkan diri dari sifat kecintaan terhadap dunia dengan mengasihi sesama, mensucikan diri dengan memberikan hak-hak orang lain serta menjauhkan diri dari memakan dan meminum barang yang haram (Hakekat Allah maha suci), dan tidak berpecah belah.


6.         BERDIRI DARI RUKU’DAN I’TIDAL

Rahasianya adalah meluaskan pandangan kita nanti didalam kubur. Saudaraku, setelah kita mengalami fase kematian, yaitu batas paling akhir dari kehidupan kita didunia, yang juga merupakan putusnya segala aktivitas keduniaan termasuk amal perbuatan. Kecuali tiga perkara yaitu sedekah kebaikan yang ikhlas yang masih mengandung manfaat bagi manusia yang masih hidup, maupun kepada mahluk lain atau terhadap alam ini baik berupa harta, ilmu, atau nasehat atau keberhasilan dalam memelihara amanah Allah seperti anak dan sebagainya. Seblebihnya adalah berkah dari Allah SWT. Kemudian setelah kita mati, kita akan dibangkitkan. Inilah yang dinamakan bangun dari ruku, pujinya adalah “Tuhanku, kepada-Mu aku bersyukur, dari terhamparnya langit dan luasnya bumi, dan dari segala apa yang aku pinta,dari segala sesuatu setelahnya”. Melihat do’a dan pujian serta ungkapan rasa syukur yang diajarkan Nabi ini, sudah jelas bahwa selama hidup kita didunia, Allah telah berikan nikmatnya kepada kita melalui lagit dan melalui bumi tanpa harus kita pinta, kemudian Allah berikan juga sebagian dari yang kita pinta. Kemudian setelah mati, Allah masih lagi memberikan nikmatnya berupa hadiah rasa syukur kita ibarat tandan pisang yang tak berhenti berbuah, yaitu amal yang berkepanjangan, sehingga kita dibangkitkan dipadang mahsyar. Yitu menghadap kepada yang menguasai hari pembalasan. Agar difahami, bahwa keadaan ini yang ditakutkan oleh orang-orang yang sudah mengerti sehingga mereka menambah sunnahnya dengan kunut yang pada hakekatnya bahwa, kehidupan didunia ini tidak lain adalah peperangan yaitu melawan hawa nafsu, dipadang mahsyar itu kita menerima hasilnya baik berupa kemenangan atau kekalahan. Semoga Allah menempatkan kita dalam barisan orang-orang yang beruntung. Penjelasan lebih lanjut akan saya uraikan pada bab berikutnya.

7.         SUJUD

Secara zahiriah, sujud adalah bentuk dari penghambaan diri yang paling sempurna, secara bahasa saja bahwa sujud yaitu ungkapan dari perasaan ta’at, tunduk patuh dan pasrah. Dan dalam hakekatnya bahwa sujud itu mengandung makna kedekatan kita kepada fitrah yang sebenarnya yaitu dekatnya kita kepada asal mula penciptaan kita, dimana ketujuh titik sholat berada pada garis yang sama dan menempel pada bumi tempat kita berpijak. Sesungguhnya bumi itu adalah ibu kita, dan langit adalah bapak kita (peristilahan). Tanah adalah sarang dan langit adalah pandangan. Rahim ibu itu adalah sarang air mani, rahim itu tempat segala sumber makanan begitulah juga bumi. Langit adalah segala tempat pandangan yang tiada batas dan penaklukkan. Dan dilangitlah tempat berkumpulnya segala roh. Jadi makna sujud adalah kedekatan kita kepada Allah sehingga disegerakan kita dalam hisab yang diistilahkan bahwa sujud itu segera berjalan dititian sirotol mustaqim.

            Hakekat salam kanan adalah gambaran diri manusia, bahwa sesungguhnya manusia itu tidak ubahnya nabi Muhammad saw, dijadikan Allah SWT sebagai Khalifah dimuka bumi yang berkewajiban yang sama, dengan kudrat yang sama pula. Yaitu lahir dan mati, berdosa dan beribadah, lapar dan haus, sama mempunyai nafsu. Dan sebagainya. Inilah hakikat jasad nabi kita muhammad, dan ini juga hakikat penciptaan manusia dalam bentuk yang sempurna. Yaitu sejak penciptaan kali pertama berbentuk nama, dan berbentuk cahaya yang tertulis di tiang arsy yaitu nur Muhammad, dan zahir kedunia dalam bentuk nyata. Dan perhatikan pula tentang kelahiran kita dan lihat pula Al-Qur’an surat At-Thariq ayat ;  5 – 12 ), agar  memperjelas pemahaman.           
perhatikan pula Al-Qur’an surat Al-Mu’minuun ayat  12  - 22).
            Saudaraku, sesungguhnya sirotol mustaqim itu adalah dunia ini, dunia yang fana ini, maka berjalanlah dimuka bumi ini dengan merendahkan diri dan tunduk patuh kepada Allah semata, inilah jalan yang lurus, janganlah durhaka dan berbuat zalim diatas muka bumi ini, sesungguhnya bumi ini adalah ibu kita, yang suatu saat kita akan berpisah seperti putusnya tali pusat waktu kita dilahirkan. Akan penulis uraikan pada bab selanjutnya.bacalah (Al-Qur’an 16 : 49 ).

8.         DUDUK ANTARA DUA SUJUD

Yaitu duduklah kita dbawah panji-panji nabi nanti dipadang mahsyar. Sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan akan datangnya hari berbangkit. Saudaraku, setelah manusia itu dilahirkan kedunia yang fana ini, lalu dibebankan dengan berbagaimacam perintah dan larangan, maka manusia itu akan dimatikan. Apabila sujud adalah merupakan hakekat ilmu tentang asal mula kejadian, maka duduk iftiras adalah hakekat ilmu tentang kebangkitan. Maka akan tenang dan amanlah bagi orang yang mendirikan sholat sehingga mendapatkan tempat bernaung (barisan terbesar) pada hari dia dibangkitkan. Tempat bernaungnya adalah panji-panji Rasulullah saw.
            Saudaraku, marilah kita melihat bahwa sesungguhnya duduk iftiras berada diantara dua sujud. Sujud yang pertama adalah kembalinya manusia kepada asal mula penciptaannya. Sedangkan sujud yang kedua adalah kembalinya manusia kepada penciptanya, yaitu berjumpa tuhannya dan memberi salam kepada penghuni syurga. Jadi duduk iftiras adalah perantara sebenar-benar perantara yaitu antara dua persaksian antara awal kejadian dan akhir kesudahan. Akan penulis jelaskan lebih terperinci pada bab berikutnya.


9.         DUDUK TASYAHUT (DUDUK TAHYAT)
       
Marilah kita memperhatikan sejarah isra’ dan mi’raz nabi kita Muhammad saw. Dengan demikia maka akan jelaslah hakekat ilmu atau makna sebenar-benarnya tentang rukun duduk tahyat dan membaca tahyat.
         Saudaraku yang tidak henti-hentinya menuntut ilmu dan berjihad mencari keredhoan Allah SWT, Hakikat sebenarnya untuk apa kita menuntut ilmu dan beribadah adalah rahasia ilmu yang tersembunyi didalam rukun kesembilan ini. Yaitu mendapatkan kebesaran dan rahmat Allah dipadang mahsyar. Rukun kesembilan ini mewakili empat rukun lainnya, yaitu membaca do’a tahyat, membaca syahadat, bersalawat, dan salam. Dan perhatikanlah bahwa keempat rukun itu adalah simbol-simbol kalimah tauhid.
Baiklah, perlu rasanya diceritakan tentang peristiwa dilangit pada saat perintah sholat itu diturunkan. Bahwa Rasulullah pada malam kemuliaan telah mi’raz ke sidhratul muntaha. Dan berjumpa dengan tuhan yang menciptakannya (mohon ikuti saja cerita ini dan jauhkan penafsiran yang bukan-bukan, sebab cerita ini adalah ungkapan suatu kejadian, sedangkan hakikat kejadian yang sebenarnya akan dibahas pada bab berikutnya). Dan Rasulullah mengucapkan segala macam ucapan selamat, berkah, kebahagiaan dan kebaikan kepada Allah SWT, dan  Allah bersalawat kepada Nabi Muhammad, kemudian Nabi bersalawat pula atas dirinya dan ummatnya. Dan peristiwa ini disaksikan oleh jibril as, kemudian malaikat jibril mengucapkan dua kalimah syahadat. Dan kemudian bersalawat pula. Dengan cerita ini maka terlihat ada empat unsur bagian didalam cerita penciptaan alam semesta ini. Yaitu Adanya Tuhan, Adanya manusia, adanya utusan (nabi Muhammad), adanya saksi (malaikat jibri as). Dan barangsiapa yang memahami ilmu dan hakekat peristiwa ini, maka mudahlah ia menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat nungkar dan nangkir sehingga tertutuplah baginya pintu api neraka jahannam. Dan kemudian berbahagialah ia seraya mengucapkan salam kepada penghuni-penghuni surga. Akan dibahas pada bab selanjutnya.

10.       MEMBACA TAHYAT

Selain sebagai isyarat ilmu dalam rangka mengenal peristiwa besar isra’ dan mi’raz Nabi Muhammad saw, Juga sebagai isyarat ketauhidan untuk memudahkan menjawab pertanyaan nungkar dan nangkir didalam kubur.

11.       SALAWAT

Sesungguhnya Allah dan para malaikat bersalawat atas nabi, maka kita diwajibkan bersalawat atasnNya pula (Al-Qur’an surat 33/56), maka dengan ini kita kenal hakekat salawat yang sebenarnya sehingga tertutuplah pintu-pintu jahannam itu. Dan oleh sebab itulah salawat menjadi amalan yang langsung kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad itu adalah utusan yang telah meminta syafaat untuk ummatnya. Dan sesungguhnya permohonan syafaat itu sudahpun di pohonkan dan sudahpun dikabulkan dan sudahpun disaksikan. Yaitu syafaat bagi sekalian hamba-hamba Allah yang sholeh.


12.          SALAM
           
Salam yang  menjadi rukun didalam sholat ini  adalah salam kepada penghuni-penghuni surga, dan mereka penghuni-penghuni surga juga memberi salam. Maka masukilah surga itu dengan memberi salam.  “Dan mereka menyeru kepada penduduk surga ; salaamun’alaikum.(Al-Qur’an Surat 7/46).

13.       TERTIB

 Adalah pertemuan kita Dengan Allah SWT. Hakikatnya adalah bahwa sejak kita mula terlahir kedunia            , mengalami beberapa tahapan. Dan tahapan ini berjalan sesuai urutannya, sebagaimana contoh berikut bahwa setiap manusia awal mulanya bayi, kemudian tumbuh menjadi setengah baya kemudian tua,  dan hal ini tidak boleh dibolak balik. Dan hakikat ini adalah hakikat pewrjumpaan manusia dengan tuhannya.
            Demikianlah keterangan yang dapat dituliskan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam usaha memeahami makna perintah sholat yang sesaungguhnya. Bermula dari menetapkan e’tikat, maka ilmu menjadi yang lebih utama. Sebab itulah kewajiban sholat menjadi rukun didalam kehidupan kita. E’tikat adalah iman, dan sholat adalah ilmu, puasa adalah latihan pembersihan jiwa, zakat adalah pengamalan dan haji adalah penyatuan yaitu kepada tujuan akhir memenuhi panggilan Allah SWT dan panggilan Allah itu adalah kepada Takwa.

Selasa, 02 Agustus 2011

Menunggang Kuda Binal

hawa nafsu amat sukar untuk diajak kompromi untuk membulatkan hati beribadah kepada Allah Swt. sebab hawa nafsu akan selalu mengajak kita menjauh dari hal itu. untuk menundukkannya kita memerlukan alat yaitu taqwa. permulaan taqwa yalah adanya iman, kemudian rasa takut...terlalu banyak berhayal kepada pahala atau memfokuskan ibadah kita kepada pandangan manfaatnya, itu akan menjadikan kita selalu lalai. sebaiknya arahkan ibadah kita dikarenakan takut akan ancaman Allah SWT. masalah pahala itu diharapkan atau tidak, bila kita benar dalam beribadah menyangkut niat dan caranya, maka hal itu pasti ada.